Senin, 14 Oktober 2019

Yakin pada kalimat laa ilaa ha illallaahhh bag. 2

Halo kita ketemu lagi, kali ini gua pengen ngebahas tentang episode sebelumnya, yang belajar yakin kepada Allah.

Lu ngebuka artikel ini karena Allah menghendaki, lu nutup artikel ini karena Allah berkehendak juga, pokoknya apa pun yang terjadi itu semua karena Allah.

Q: lah kalau gitu ngapain gua kerja?? Mending yakin aja sama Allah buat datangin rejeki 😋

A: well, itu setengah benar dan setengah salah, emang benar sih walaupun lu kaga kerja rejeki tetep datang ke lu. Pertanyaannya, lewat jalur apakah rejeki itu datang?? Kalau lu cuma ongkang2 di rumah kemungkinan besar rejeki lu datang lewat orang tua, atau dikasih sama tetangga atau teman, dll.

Jadi walaupun semuanya terjadi karena Allah, maka kita harus tetap bergerak, kerja untuk mengubah cara menerima rejeki kita.

Sekian dulu artikelnya hehehe see you next post :)

Laa ilaa ha illallaaahhh | Belajar yakin kepada Allah

Hello semua, semalam gua sudah bertekad untuk menyelesaikan pelatihan telekinesis dalam islam. Well, untuk persiapan dan pelatihannya, gua akan paparkan disini.

Pertama kita harus kuatkan dulu yakin kita kepada Allah SWT bahwa segala sesuatu bergerak atas izin Allah. Maka kita harus menafikkan segala sesuatu selain Allah. Contoh, saat haus, pertama kali yang terpikir adalah minum. Nah kita ubah cara pikirnya bahwa yang menghilangkan haus bukan air minum melainkan Allah, air hanya asbab saja, penyeban turunnya pertolongan Allah. Ketika kita minum, Allah lah yang menghilangkan haus, bukan air tersebut. Minum itu adalah sunnatullah.

Begitu juga dengan lapar, bukan makanan yang mengenyangkan, tapi Allah. Yang menghilangkan rasa capek adalah Allah bukan istirahat, yang menghilangkan rasa kantuk adalah Allah bukan tidur, dll.

Semua itu hanya penyebab turunnya pertolongan Allah karena semua itu sudah sunnatullah.

Untuk mendapatkan yakin seperti itu kita harus mengeluarkan kebesaran makhluk dari dalam hati dan memasukkan kebesaran Allah kedalam hati.

Latihan 1: menafikkan makhluk
Setiap ada kesempatan, selalu baca dan meyakinkan kalimat berikut ini.

(A) adalah makhluk
(A) tidak dapat (B)
Allah lah yang (B)

(A) bermunajat kepada Allah untuk (B)
Tapi Allah tidak bermunajat kepada (A) untuk (B)

Jika Allah menghendaki, Allah bisa (B) dengan (A)
Jika Allah menghendaki, Allah bisa (B) tanpa (A)
Bahkan jika Allah menghendaki, dengan (A) tak akan bisa (B) selama-lamanya

Allah kuasa, makhluk tak kuasa
Laa ilaaha illallaaahhh

Contoh:

(Air) adalah makhluk
(Air) tidak dapat (Menghilangkan Haus)
Allah lah yang (Menghilangkan Haus)

(Air) bermunajat kepada Allah untuk (Menghilangkan Haus)
Tapi Allah tidak bermunajat kepada (Air) untuk (Menghilangkan Haus)

Jika Allah menghendaki, Allah bisa (Menghilangkan Haus) dengan (Air)
Jika Allah menghendaki, Allah bisa (Menghilangkan Haus) tanpa (Air)
Bahkan jika Allah menghendaki, dengan (Air) tak akan bisa (Menghilangkan Haus) selama-lamanya

Allah kuasa, makhluk tak kuasa
Laa ilaaha illallaaahhh

Latihan setiap saat dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas iman kita 😁

See you in next post 😉

Dah lama bikin blog tapi ga pernah upload

Assalamualaikum semuanya, apa kabar?? Aku dah lama bikin ini blog tapi ga pernah update wkwkk

Blog ini dibuat tahun 2015 tapi updetnya ditahun 2019. 4 tahun kemudian baru dibuat postingnya :3

Dulu aku masih meyakini program mengosongkan pikiran, fokus ke satu titik, dll. Dulu bahkan sempat bisa menggerakkan kertas yang diujung jarum dan bisa berputar ke kanan maupun ke kiri dihadapan adekku. Well, adekku langsung speechless 😂

Kemudian aku berpikir, apakah itu sesuai dengan cara2 islami atau bukan. Aku telusuri dong ya, ternyata eh ternyata, kalau kita ngosongin pikiran, akibatnya itu jin bisa masuk kedalam pikiran kita.

Banyak yang menyangkal masalah tersebut. Ada yang bilang kalau kemampuan itu memang dimiliki oleh manusia, ada yang bilang karena jin, pokoknya kalau kamu telaah pembahasan itu kek bahas bumi itu datar atau bundar deh ga selesai2 wkwkk.

Intinya karena gua ga sreg sama hal itu akhirnya gua berhenti.

Malam ini habis sholat isya aku berpikir. Kenapa walaupun aku seorang muslim dan yakin pada agamaku tapi yang terlintas pertama kali ketika membutuhkan sesuatu itu adalah selain Allah. Padahal lidah kita sering mengucapkan namaNya, berdzikir, sholat, dll. Tetapi ketika lapar, apa yang duluan terpikir oleh kita?? Makanan. Apa yang terpikir saat lelah?? Istirahat. Apa yang terpikir saat ngantuk?? Tidur. Jarang sekali aku ingat kepada Allah. Itu pun ingatnya pas susah. Saat senang?? Saat bahagia?? Saat memiliki atau mendapatkan sesuatu?? Hard to say.

Jadi aku ngebayangin gimana caranya supaya pertama kali yang terpintas dipikiran ini adalah Allah. Ketika membayangkan hal tersebut, aku jadi ingat sama blog kadaluarsa ini 😂

Konsep dasar dari telekinesis adalah menggerakkan benda dengan konsentrasi batin dan fokus yang tinggi. Kali ini aku pengen mencoba merubah konsep dasar tersebut dari "kekuatan pikiran" menjadi "kekuatan yakin".

Jadi aku bakal latihan dengan meyakini segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Allah, dan hanya Allah lah yang menggerakkan segala sesuatu di muka bumi ini. Bahkan diri ini, raga ini, jiwa ini, semata-mata hanya milik Allah.

My first training:
Memahami hakikat iman bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini bergerak, bernafas, hidup maupun mati sesuai kehendak Allah SWT.

Next step, menggerakkan kertas diujung jarum dengan yakin pada Allah. Semoga berhasil :3